KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA RASULULLAH SAW


KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA RASULULLAH SAW

 A.    PENDAHULUAN

Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Rasulullah berada dalam kekacauan yang luar biasa. Mereka menyekutukan Allah, banyak berbuat maksiat, tidak memiliki norma, percaya kepada khurafat, dan berbagai bentuk kebobrokan moral lain.
Permulaan zaman Jahiliyah tidak ditentukan permulaannya. Tidak dicatatkan dalam mana-mana rekod bertulis maupun bukti artifak yang menunjukkan jika zaman Jahiliyah bermula. Hanya al-Qur'an menyatakan zaman tersebut adalah sebelum Islam yaitu zaman sebelum turunnya Al-Quran. Namun, maksud ayat-ayat Al-Quran menunjukkan zaman tersebut adalah seperti Zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci, tidak mempunyai peradaban dan ketamadunan, masyarakat tidak berakhlak, angkuh dan congkak, masyarakatnya jahil (bodoh) dan tidak boleh membaca dan menulis.
Untuk lebih memahami lagi kami akan membahas pada makalah ini yaitu Keadaan bangsa Arab sebelum datangnya Rasulullah SAW.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.     Siapakah Orang Arab itu?
2.    Bagaimana keadaan bangsa Arab sebelum datangnya Rasulullah SAW dari Segi Sosial Budaya Arab, Ekonomi dan Perdagangan, Politik dan Pemerintahan, Agama dan Kepercayaan?

C.    PEMBAHASAN
1.      Asal Usul Bangsa Arab
Secara Etimologis kata Arab berasal dari kata ‘Araba artinya yang berani bergoyang atau mudah berguncang. Bangsa Arab maupun Israel termasuk dalam rumpun bangsa Semit atau Samyah. Nabi Ibrahim dianggap sebagai cikal bakal dari rumpun bangsa itu yang diduga berasal dari Babilonia.[1]
Secara fisik bangsa Arab tidak menunjukkan bentuk yang tunggal, karena terdapat variasi yang berkatan dengan lokasi. Di Arab Utara fisik mereka mirip dengan orang Eropa, yang memiliki rambut agak kemerah-merahan, agak bergelombang, dan warna kulit agak cerah. Di Arab Tengah fisik mereka agak tambun, warna kulit cerah, rambut bergelombang denga warna hitam. Sedangkan Arab Selatan memilki bentuk hidung mancung dan melengkung, bagai patuk burung elang. Bentuk pipi menonjol, mata tajam agak terlindung tulang dahi. Rambut hitam dan bergelombang dengan warna kulit agak kelam. Perkembangan bangsa Arab terbagi kepada dua kelompok besar, yaitu: 
a.       Arab Ba'idah, yaitu kelompok yang telah punah sejarah mereka telah terhenti bersama dengan punahnya mereka dipermukaan bumi, seperti bangsa Ad dan Tsamud.
b.      Arab Musta'rabah (Arab Campuran), yaitu keturunan suku Ad-nan yang umumnya mereka tinggal di hijaz. Mereka adalah keturunan nabi Ismail as. 
Kehidupan orang-orang Arab sebelum Islam sering disebut dengan kehidupan Jahiliyah. Akan tetapi, jahiliyah dalam pengertian suatu tata kehidupan yang terlepas dari nilai-nilai ajaran Agama, walaupun masyarakatnya menganut agama.
2.      Arab Pra-Islam
a)      Segi Sosial Budaya Arab
Sistem sosial masyarakat Arab mengikuti garis bapak (patrilinial) dalam memperhitungkan keturunan, sehingga setiap nama anak dibelakangnya selalu disebutkan nama bapak. Bahkan secara beruntun nama bapak-bapak mereka dicantumkan  dibelakang nama mereka dan dikaitkan dengan status dalam keluarga , yaitu bin yang berasal dari kata ibnu yang berarti anak laki-laki. Bagi anak perempuan  tentu saja disebut binti, yang berarti anak perempuan. Orang-orang Arab sangat bangga dengan rentetan nama-nama dibelakang  nama mereka. Dalam sebuah kabilah atau suku bangsa mereka terikat oleh bapak moyang mereka yang sangat dihormati. Sekelompok orang yang berada dalam satu garis keturunan dengan moyang yang sama biasa disebut sebagai satu keluarga besar dengan sebutan Bani (anak keturunan), keluarga atau dinasti tertentu. Dalam sistem masyarakat Arab yang sederhana sebuah kabilah dikepalai seorang ternama sebagai seorang patriarkh atau seoarang bapak utama atau perimus interpares, dengan julukan syekh.
Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat feodal dan sudah mengenal sistem perbudakan. Sistem kekerabatanya adalah sistemik partilinial (Patriarchat-agnatic) yaitu hubungan kekerabatan yang berdasarkan garis keturunan bapak. Wanita kurang mendapat tempat yang layak dalam masyarakat. Bahkan tidak jarang apabila mereka melahirkan anak perempuan, mereka merasa malu dan hina, kemudian mereka kuburkan hidup-hidup, seperti yang dinyatakan dalam ayat Al-qur'an surat An-Nahl Ayat 58-59: artinya: dan apabila salah seorang diantara mereka dikabarkan dengan kelahiran anak perempuan, lalu merah pada mukanya, sedang ia berduka cita. Ia menyembunyikan diri dari kaumnya, karena kejelekan berita tersebut, apakah anak perempuan tersebut terus dipelihara dengan menanggung hina atau dikubur hidup-hidup ke dalam tanah. Ketahuilah amat kejam hukuman yang mereka lakukan.
Dengan demikian, akhlak masyarakat telah merosot sekali, sehingga sering berlaku hukum rimba yakni siapa yang perkasa ialah yang berkuasa, siapa yang bodoh diperas oleh yang pandai, siapa yang miskin dihisap oleh yang kaya. Masa inilah yang disebut dengan masa Jahiliyah.
Jahiliyah (bahasa Arabجاهلية, jahiliyyah) adalah konsep dalam agama Islam yang berarti "ketidaktahuan akan petunjuk ilahi" atau "kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan" atau masa kebodohan (Qutb, Sayyid (1981). Milestones. The Mother Mosque Foundation. p.11, 19) keadaan tersebut merujuk pada situasi bangsa Arab sendiri, yaitu pada masa masyarakat Arab pra Islam sebelum diturunkannya al-Qur'an. Pengertian khusus kata Jahiliyah ialah keadaan seseorang yang tidak memperoleh bimbingan dari Islam dan al-Qur'an.[2]
b)      Ekonomi dan Perdagangan
Terikat oleh keadaan geografis alam yang tandus kering dan gersang, maka pada umumnya kehidupan orang Arab sebelum Islam bersumber dari kegiatan perdagangan dan peternakan, maka terkenallah beberapa kota di Hijaz sebagai pusat perdagangan, seperti Mekkah, Madinah, Yaman dan lain-lainya. Dikota Mekah setahun sekali diadakan keramaian yang ramai dikunjungi orang sekitarnya, sehingga dengan demikian Mekkah tumbuh menjadi kota dagang antar suku bangsa yang terdapat di sekitar Jazirah Arab, disamping itu penduduk yang tinggal dipedesaan umumnya hidup dengan beternak kambing, biri-biri dan unta. Ternak ini sekaligus merupakan bahan makanan bagi mereka. Hewan ternak ini mereka gembalakan dengan jumlahnya amat sedikit dan terbatas di Jazirah Arab. JOleh karena itu kehidupan para pternak selalu berpindah-pindah (nomaden) sesuai dengan lahan tempat mereka, perselisihan atau peperangan antar suku dengan yang lain disebabkan ternak. Mereka saling memperebutkan lahan yang memiliki padang rumput dan air, demi mempetahankan kehidupan.
c)      Politik dan Pemerintahan
Bangsa Arab sebelum Islam tidak pernah dijajah oleh bangsa asing, bahkan tidak pernah tercipta kesatuan politik di seluruh Jazirah Arab. Kerjaan–kerajaan kecil yang terdapat di Jazirah Arab bagian selatan umumnya berdaulat atas wilayah mereka yang sempit dan sebatas masyarakatnya. Mereka lebih suka hidup berkabilah-kabilah dan setiap kabilah atau suku diperintah oleh seorang Syaikh, yaitu seorang yang dianggap tertua dan berani di antara anggota kabilah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada rasa solidaritas sosial yang menyeluruh bagi semua suku Arab, bahkan hubungan kerjasama antar suku hanya didasari atas kepentingan bersama, tanpa ada kepentingan bersama, sukar tercipta hubungan kerjasama antar suku atau antar kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di sekitar Jazirah Arab, seperti kerajaan Mu'in Himyar, Saba' Hirrah, Gassan dan lain-lainya.
Kota Mekkah diperintah oleh suku quraisy, yang berasal dari keturunan Qusai bin Kilab. Oleh karena itu mereka disegani dan dihormati oleh suku-suku Arab lainnya. Semenjak masa Qusai bin Kilab, pelaksanaan pemerintahan kota Mekkah berjalan dengan baik. Akan tetapi, pada masa Abd. Al-Dar, salah seorang anak Qusai bin Kilab, telah mulai timbul perselisihan antar anak Abd. Al-Dar dengan anak saudaranya Abd. Al-Manaf. Perselisihan ini umumnya disebabkan oleh kota Mekkah. Perselisihan ini berlanjut sampai dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW, walaupun dalam intensitas yang berbeda.
d)     Agama dan Kepercayaan
Sebelum Islam lahir dan dikembangkan di kawasan Padang Pasir Nejed yang melengkupi Mekah dan Madinah di sana telah berkembang agama Yahudi maupun Nasrani. Namun orang-orang Pribumi masih banyak memeluk keyakinan penyembahan berhala, yang terutama dipeluk oleh orang-orang Arab dari kabilah Quraisy di Mekkah.
Mayoritas bangsa Arab sebelum Islam menganut kepercayaan yang menyembah berhala atau patung atau benda-benda lain yang dianggap mempunyai kekuatan gaib seperti batu, pohon kayu, binatang dan sebagainya. Oleh karena itu, dikalangan mereka terdapat beberapa nama Tuhan yang disembah seperti Uzza, Mana, Lata dan Hubal. Hubal adalah Tuhan orang-orang keturunan suku Quraisy. Berhala ini berbentuk manusia. Ada sekitar 360 buah patung di sekitar Ka'bah yang disembah oleh orang-orang Arab sebelum Islam.
Terdapat berbagai agama dan kepercayaan di Semenanjung Tanah Arab termasuklah Majusi, Nasrani, Yahudi dan Hanif, Berhala, Animisme dan Tahyul. Kepelbagaian ini berlaku kerana adanya pengaruh asing disamping menaruh harapan yang tinggi terhadap alam sekitar yang di percaya dapat mengawasi dan membantu kehidupan seharian.
Kepercayaan Majusi disebarkan oleh orang Parsi yang menjajah Bahrain, Oman dan Yaman. Masyarakat Arab di kawasan ini turut memuja api sebagaimana diamalkan oleh Masyarakat Parsi. Agama Nasrani disebarkan oleh orang-orang Rom yang menjajah Hirah dan Ghassan di utara Semenanjung Tanah Arab, mereka mempunyai kitab suci tetapi ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa a.s telah di ganti berdasarkan kefahaman mereka sendiri. Najran merupakan pusat agama ini.
Agama Yahudi disebarkan oleh saudagar-saudagar yang berasal dari Palestina. Penganut asal agama ini ialah Bani Israil. Mereka mempunyai kitab suci tetapi ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa telah di ganti oleh orang-orang Yahudi. Mereka membohongi masyarakat Arab, dengan menyatakan agama mereka benar daripada Allah SWT.  Agama Yahudi bertapak di Yaman dan Madinah.
Disamping itu terdapat segelintir orang Arab yang menganut ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s digelar Hunafa dan bertempat Makkah. Nabi Ibrahim dan puteranya Nabi Ismail a.s sampai di Makkah lebih awal. Maka ajaran Hanif mendahului ajaran Yahudi dan Nasrani di Arab. Penganut agama-agama dari langit yaitu Hanif, Nasrani dan Yahudi dikalangan masyarakat Arab tidak ramai, mereka menjalani kehidupan berdasarkan ajaran yang dianuti kecuali penganut Yahudi didapati lebih kejam terhadap penganut ajaran lain.
Kepercayaan yang paling dominan di kalangan masyarakat Arab ialah penyembahan berhala. Penyembahan berhala muncul selepas kewafatan Nabi Ismail a.s. Masyarakat berkehendak perantara bagi menghubungkan mereka dengan Allah SWT. Mereka mencipta berhala-berhala daripada kayu-kayu dan batu dan diletakkan di sekeliling Ka’bah. Penyembahan berhala muncul lebih awal dari agama Nasrani dan Yahudi. Masyarakat Arab menganggap penyembahan berhala adalah amalan nenek moyang mereka yang perlu dipertahankan.
Di samping mempercayaai berhala, masyarakat Arab percaya kepada anamisme dan tahyul. Objek cakrawala dan objek di bumi disembah sebagai menandakan pengharapan dan terima kasih ke atas apa yang mereka terima. Mereka memuja tukang tilik dan percaya tanda-tanda baik dan buruk yang ditunjukan sesuatu objek.
Disamping agama menyembah berhala diatas terdapat pula sebahagian kecil penduduk Mekkah dan sekitarnya yang menganut agama Hanafiyah, yaitu agama monotheisme yang dibawa oleh nabi Ibrahim as.
3.      Tradisi Arab pada Masa Jahiliyah
Tradisi orang arab yakni berkelompok, karena mustahil hidup sendiri dengan keadaan wilayah yang tandus, hidup nomaden berpindah dari satu oase ke oase lain. Tradisi lain yakni berdagang, berpuisi menghafal dan menghormati bulan haram (al asyhur al Hurum). Mereka memiliki tradisi berdagang, karena tandus jadi mereka mendirikan pasar athunan seperti pasar Ukaz, Majanna, Dzul Majaz (Maryam, 2003: 22).
4.      Tradisi Arab pada Masa Islam[3]
1.      Prinsip Ruhaniah
Agama Islam merupakan rahmatan lil alamin, agama yang bertanggung jawab untuk membahagiakan semua umat manusia. Agama penyempurna agama samawi terdahulu. Prinsip pokok agama islam adalah aqidah (beriman) kepada Allah SWT.
2.      Prinsip Rasionalitas
Sebelum kedatangan Islam, masyarakat arabiyah masih menganut agama watsaniyah yang apabila dipikir oleh rasio menyimpang. 
3.      Prinsip Sosial
Bangsa Arabia Jahiliyah masih mengenal sistem kabilah (berkelompok) yakni fanatisme terhadap suku lain. Setelah Islam datang apabila terjadi permusuhan atau pembunuhan, maka diserahkan kepada negara untuk mendapatkan hukuman yang sesuai dengan prinsip ummah.
4.      Prinsip Kemanusiaan
Islam datang sistem perbudakan terhapuskan, toleransi antar sesama, yakni dilarang merusak gereja, membunuh antar manusia. Karena inti dari agama islam adalah tauhid.

D.     SIMPULAN
Asal-usul bangsa Arab dari rumpun Bangsa Semit. Menurut Hasan Ibrahim Hasan, perkembangan bangsa Arab terbagi kepada dua kelompok besar, yaitu:
a.       Arab Ba'idah, yaitu kelompok yang telah punah sejarah mereka telah terhenti bersama dengan punahnya mereka di permukaan bumi, seperti bangsa Ad dan Tsamud.
b.      Arab Musta'rabah (Arab Campuran), yaitu keturunan suku Ad-nan yang umumnya mereka tinggal di hijaz. Mereka adalah keturunan nabi Ismail as. 
Kehidupan orang-orang Arab sebelum Islam sering disebut dengan kehidupan Jahiliyah. Akan tetapi, Jahiliyah dalam pengertian suatu tata kehidupan yang terlepas dari nilai-nilai ajaran agama, walaupun masyarakatnya menganut agama.
Masyarakat Jahiliyah tidak mempunyai peraturan hidup yang jelas, sebaliknya menurut hawa nafsu semata-mata.

E.     PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Su’ud, Abu. 2003. Islamologi, Sejarah Ajaran, dan Peranannya Dalam Peradaban Umat Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Wildana Wargadinata, Laily Fitriani. 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya. Yogyakarta: UIN-Malang Press.

         Syair Al-Madah (Pujian)
Bentuk syair semacam ini sangat berkembang pada masa ini. Syair ini biasanya digunakan untuk memuji khalifah mereka dengan tujuan agar diberi imbalan atau hadiah dari sang khalifah. Pujian yang biasanya diungkapkan adalah tentang kemuliaan, ketaqwaan, kepemimpinan, dan kondisi pemerintahan sang khalifah. Contoh syair al-madah  yang diungkapkan Al-Bukhtari kepada Al-Mutawakil [6]:
خلق الله جعفرا قيّم الدين رشدا              
أطهر العدل مااستنارت به الأرض رغم البلاد غورا أو نجدا
“Allah telah menciptakan Ja’far sebagai wali dunia dan agama yang benar serta memberi petunjuk.”
 “Memberi keadilan yang paling cemerlang serta menyinari dunia sekalipun negara-negara berada dalam lembah atau ketakutan.” 

Analisis Maddah:
Dapat disimpulkan bahwa puisi di atas mengandung unsur balaghoh, kalam insya’ tholabi, seperti makna “ Allah menciptakan Ja’far untuk menjadi wali di dunia” mempunyai faidah tuntutan, terdapat jumlah fasohatul kalam, yang menunjukkan bahwa suatu kalam memiliki kalimat yang sudah jelas, serta dari kata Musnad Ilaih dan Musnad  خلق الله الأرض,.
Kalam al-Insya′ al-talabiy adalah perkataan yang menghendaki tuntutan yang belum terjadi pada saat menuntut.



[2] Su’ud, Abu. 2003. Islamologi, Sejarah Ajaran, dan Peranannya Dalam Peradaban Umat Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Hlm:15.
[3] Wildana Wargadinata, Laily Fitriani. 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya. Yogyakarta: UIN-Malang Press. Hlm 67.

KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA RASULULLAH SAW


KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA RASULULLAH SAW

Tag : Tokoh
Comments
7 Comments
7 Komentar untuk "KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA RASULULLAH SAW"

Berarti sangat besar sekali pengaruh kedatangan rosulullah, jika dibedakan sebeum dan sesudahnya ya mas :)

Mampir ya mas buatusaha.eu

Subhanalloh, sangat bermanfaat sekali baca artikel di atas,,, makasih banyak ya gan untuk informasinya?

Maksih artikelnya gan sangat bermanfaat dan berguna bagi saya..

Salam Kenal dan salam blogwalking

temikasih bisa membantu tugas nih :)
baca juga ya : http://blog-mza.blogspot.co.id/2016/02/kehidupan-bangsa-arab-sebelum-islam.html

Artikelnya unik gan untuk di baca :)

PERATURAN KOMENTAR
1. berkomentarlah yang baik dan sopan
2. no spam no link aktiv
3. kalau mau bertanya harus sesuai tema postingan
4. pengunjung yang baik adalah. yang meningalkan jejak walau hanya trimakasih

Back To Top